Mengunjungi Masjid Agung Sultan Riau

Posted on

Pariwisata Indonesia

Siap Pergi ke Masjid Agung Sultan Riau

Berencana untuk berwisata atau jalan-jalan pasti kita ingin perjalanan yang lancar, akomodasi yang nyaman, hotel murah, makanan enak, tiket pesawat murah, dekat kemana-mana, dan bisa sewa motor atau mobil.

Daya tarik

Di Masjid Agung Sultan Riau terdapat keindahan alam dan keunikan budaya masyarakat setempat. Ada banyak keunikan, mulai dari tingkat desa (desa), kecamatan (kecamatan), kabupaten (kabupaten), dan provinsi.

Di Indonesia, setiap provinsi memiliki karakteristik yang berbeda dan menarik. Setiap provinsi memiliki budaya dan gaya hidup yang berbeda dan unik.

Masjid Raya Masjid di pulau Penyengant terletak di luar Tanjung Pinang di pulau Bintan, Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 1844 dan saat ini menjadi salah satu atraksi paling populer di Tanjung Pinang bagi pengunjung.

Masjid Agung Sultan Riau adalah sebuah tempat wisata sejarah yang terkenal di Pulau Penyengat , Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Masjid ini dibangun saat pulau itu menjadi kediaman Engku Puteri Raja Hamidah, istri penguasa Riau, Sultan Mahmudsyah (1761—1812). Awalnya, masjid ini berupa bangunan kayu sederhana dengan lantai bata dan tinggi menara sekitar 6 meter.

Sultan Abdurrahman kemudian mengajak partisipasi dari masyarakatnya untuk membantu membangun masjid yang lebih besar. Orang-orang dari berbagai tempat di sekitar wilayah Riau Lingga datang ke pulau itu untuk menyumbangkan material, makanan dan tenaga.

Ada yang mengatakan karena persediaan makanan yang melimpah berupa beras, sayur mayur, dan telur, para pekerja sangat bosan makan telur sehingga hanya memakan kuning telurnya dan menggunakan bagian putihnya sebagai bahan perekat.

Putih telur yang bercampur dengan pasir dan batu kapur membuat masjid yang masih kokoh berdiri hingga saat ini.

Pemerintah menjaga kelestarian alam dan menjaga kondisi hutan dengan baik.

Lingkungan juga terjaga dengan baik.

Aktivitas

Mengunjungi Masjid Agung Sultan Riau, kita akan menyaksikan rutinitas aktivitas masyarakat dalam budaya tradisional yang unik. Serta terdapat hidangan dan makanan khas sebagai bagian dari wisata kuliner yang enak dan enak.

Saat ini, banyak pengunjung yang datang untuk berdoa di gedung bersejarah ini. Jika Anda lebih tertarik pada arsitekturnya, berikut beberapa detailnya. Tebal dinding masjid ini mencapai 50 cm dan merupakan satu-satunya masjid yang tersisa dari kerajaan Riau-Lingga yang masih utuh.

Luas total kompleks masjid ini sekitar 54,4 x 32,2 meter. Ukuran bangunan induknya 29,3 x 19,5 meter, dan ditopang oleh empat tiang. Lantainya terbuat dari batu bata tanah liat.

Di halamannya, terdapat dua rumah sotoh untuk musafir dan pertemuan. Ada juga dua aula tempat masyarakat setempat menempatkan makanan selama pesta atau sesi buka puasa di malam hari selama bulan suci Ramadhan.

Masjid ini memiliki tiga belas kubah dan empat menara runcing setinggi 18,9 meter yang sebelumnya digunakan muadzin untuk adzan. Masjid ini terlihat sekuat istana kerajaan di India.

Kubahnya bervariasi dan dikelompokkan menjadi tiga dan empat kubah. Total jumlah kubah dan menara adalah 17. Hal ini mencerminkan jumlah rekaat dalam sholat Islam yang harus dilakukan oleh setiap umat Islam setiap hari.

Masjid Sultan Riau memiliki arsitektur yang sangat unik. Tidak diketahui dari mana arsitektur masjid ini berasal.

Banyak pengunjung yang datang untuk berdoa di gedung bersejarah ini. Jika Anda lebih tertarik pada arsitekturnya, berikut beberapa detailnya. Tebal dinding masjid ini mencapai 50 cm dan merupakan satu-satunya masjid yang tersisa dari kerajaan Riau-Lingga yang masih utuh.

Luas total kompleks masjid ini sekitar 54,4 x 32,2 meter. Ukuran bangunan induknya 29,3 x 19,5 meter, dan ditopang oleh empat tiang.

Lantainya terbuat dari batu bata tanah liat. Di halamannya, terdapat dua rumah sotoh untuk musafir dan pertemuan. Ada juga dua aula tempat masyarakat setempat menempatkan makanan selama pesta atau sesi buka puasa di malam hari selama bulan suci Ramadhan.

Masjid ini memiliki tiga belas kubah dan empat menara runcing setinggi 18,9 meter yang sebelumnya digunakan muadzin untuk adzan.

Masjid ini terlihat sekuat istana kerajaan di India. Kubahnya bervariasi dan dikelompokkan menjadi tiga dan empat kubah.

Total jumlah kubah dan menara adalah 17. Hal ini mencerminkan jumlah rekaat dalam sholat Islam yang harus dilakukan oleh setiap umat Islam setiap hari. Masjid Sultan Riau memiliki arsitektur yang sangat unik. Tidak diketahui dari mana arsitektur masjid ini berasal.

Di tempat ini juga terdapat event atau kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun baik nasional maupun internasional.

Aksesibilitas

Perjalanan menuju Masjid Agung Sultan Riau kini sangat mudah. Kita bisa masuk melalui berbagai moda transportasi.

Pintu masuk ke Provinsi Kepulauan Riau adalah melalui Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Anda juga bisa datang melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura, di Tanjung Pinang. Di sini, ada banyak kapal kecil yang bisa mengantar Anda ke Malaysia dan Singapura.

Dibutuhkan sekitar 20 menit dari Pelabuhan Tanjung Pinang ke Pulau Penyengat dengan perahu motor kecil yang dikenal sebagai Pompong dengan biaya Rp 10.000 (sekitar 1 US Dollar) per orang. Anda juga bisa menyewa perahu dengan harga Rp. 80.000 (sekitar 7 Dolar AS) per Pompong untuk membawa Anda pulang pergi.

Kondisi infrastruktur semakin membaik. Mulai dari jalan raya, bandara, jalan setapak, pelabuhan, jembatan, tangga, bahkan beberapa tempat bisa dijangkau dengan jalan tol.

Kita bisa berkunjung dengan pesawat, mobil, kapal, bus, sepeda motor dan sepeda. Suatu saat, kita bisa naik kereta. Kita juga bisa berjalan dengan bebas.

Kenyamanan

Di Masjid Agung Sultan Riau, teknologi semakin maju. Lokasi mini market, toko (warung kedai), Money Changer, ATM, Bank BRI BCA BNI Mandiri, BTPN Bank Nagari BJB, supermarket, dan restoran dapat dengan mudah kita temukan. Jadi kita tidak akan kelaparan atau kekurangan barang yang diperlukan.

Jika Anda sakit dan membutuhkan pertolongan, Anda juga bisa mengunjungi klinik, apotek apotek (apotek), dokter praktik, rumah sakit, dan puskesmas.

Di tempat ini kita juga bisa mencari tempat ibadah seperti masjid, gereja, dan lain-lain.

Akomodasi

Mencari tempat menginap di Masjid Agung Sultan Riau sangatlah mudah. Kita bisa menginap di home stay, hotel, losmen, hostel dan tempat lainnya.

Untuk mendapatkan penginapan dengan harga yang murah dan pasti nyaman silahkan simak dibawah ini:

Booking.com

Pengalaman dan Ulasan

Sudah banyak pengunjung yang berkunjung ke Masjid Agung Sultan Riau, banyak cerita menarik yang diceritakan. Seperti rasa puas, senang, mau datang lagi, tidur nyenyak, dan hampir tidak ada yang kecewa atau komplain datang kesini.

Jadi, pengunjung akan mengetahui bagaimana menemukan hotel terbaik, di mana tepatnya berada, mengapa luar biasa, berapa tarif dan tarifnya, siapa orangnya, siapa yang harus ditanyakan, dan kapan waktu terbaik untuk berkunjung.

Tempat wisata tersebut bisa kita kunjungi dari Tanjung Pinang, Tanjung Redep, Tanjung Selor, Tapak Tuan, Tarakan, Tarutung, Tasikmalaya, Muara Bungo, Muara Enim, Muara Teweh, Muaro Sijunjung, Muntilan, Nabire, Negara, Nganjuk,

That’s all the information we provided, hopefully useful.