Mengunjungi Benteng Kuto Besak Palembang

Posted on

Pariwisata Indonesia

Siap Menuju Benteng Kuto Besak

Berencana untuk berwisata atau jalan-jalan pasti kita ingin perjalanan yang mulus, akomodasi yang nyaman, hotel murah, makanan enak, tiket pesawat murah, dekat kemana-mana, dan bisa sewa motor atau mobil.

Daya tarik

Di Benteng Kuto Besak terdapat keindahan alam dan keunikan budaya masyarakat setempat. Ada banyak keunikan, mulai dari tingkat desa (desa), kecamatan (kecamatan), kabupaten (kabupaten), dan provinsi.

Di Indonesia, setiap provinsi memiliki karakteristik yang berbeda dan menarik. Setiap provinsi memiliki budaya dan gaya hidup yang berbeda dan unik.

Benteng Kuto Besak (“Benteng Kuto Besak” dalam bahasa Indonesia) adalah sebuah keraton abad ke-18 (istana tempa Indonesia) di Palembang, Indonesia. Kuto Besak adalah pusat Kesultanan Palembang sebelum dihapuskan oleh pemerintah kolonial Belanda. Benteng ini dibangun pada 1780 dan membutuhkan waktu tujuh belas tahun untuk menyelesaikannya.

Berdiri di atas tembok Benteng Kuto Besak setinggi 10 meter dan panjang 288,75 meter  , orang melihat ke bawah ke perahu dan kapal yang lewat di  Sungai Musi di  bawahnya.

Dibangun pada abad ke-17, Benteng Kuto Besak merupakan peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam yang memerintah dari tahun 1550-1823. Bertindak sebagai pos pertahanan, letak Benteng ini strategis secara politik dan geografis karena bentuk dan pulau tersendiri, dibatasi di selatan oleh Sungai Musi, Sungai Sekanak di barat, Sungai Kapuran di utara, dan Sungai Tengkuruk di sebelah timurnya.

Menurut sejarah, pembangunan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah dari tahun 1724 hingga 1758. Pembangunannya dimulai pada tahun 1780 pada masa Sultan Mahmud Badaruddin.

Benteng tersebut dimaksudkan sebagai istana, yang dibangun untuk menggantikan  Keraton Kuto Lamo  atau  Benteng Kuto Lamo  yang sudah tidak cukup megah.

Pemerintah menjaga kelestarian alam dan menjaga kondisi hutan dengan baik.

Lingkungan juga terjaga dengan baik.

Aktivitas

Mengunjungi Benteng Kuto Besak, kita akan menyaksikan aktivitas rutin masyarakat dalam budaya tradisional yang unik. Serta terdapat hidangan dan makanan khas sebagai bagian dari wisata kuliner yang enak dan enak.

Saat ini Benteng Kuto Lamo digunakan sebagai Museum Sultan Mahmud Badarudin II. Butuh waktu 17 tahun sebelum Benteng Kuto Besak resmi digunakan sebagai pusat pemerintahan Kesultanan mulai 21 Februari 1797.

Benteng Kuto Besak merupakan cerminan masyarakat multietnis di era Kesultanan Palembang Darussalam.

Pengawasan pembangunannya dipercayakan kepada pengawas Tionghoa, sedangkan buruhnya baik asli Palembang maupun Tionghoa yang bekerja bahu membahu secara rukun.

Ini juga salah satu warisan yang diwariskan hingga saat ini seperti yang diilustrasikan dalam banyak acara khusus kota seperti di Perayaan Cap Go Meh dan Imlek (Tahun Baru Imlek).

Setiap sudut benteng diperkuat dengan bastion. Benteng di sudut barat lebih besar dan mirip dengan benteng lain di Indonesia sedangkan tiga benteng lainnya memiliki arsitektur yang unik, dan tidak mungkin ditemukan di tempat lain.

Gerbang utama yang disebut lawang kuto terletak di sebelah selatan menghadap Sungai Musi, sedangkan gapura lainnya yang disebut  lawang borotan  terletak di sebelah barat dan timur, meskipun saat ini hanya gapura barat yang masih berdiri.

Sejarah menceritakan bahwa pada tahun 1821 benteng ini diserbu oleh tentara kolonial Belanda. Benteng Kuto Besak direbut dan Sultan Mahmud Badaruddin II yang berkuasa diasingkan ke Maluku.

Ini menandai berakhirnya era Kesultanan Palembang. Penjajahan Belanda meninggalkan bekas di benteng tersebut dengan mengukir gaya kolonialnya di Benteng Kuto Besak.

Saat ini Benteng Kuto Besak sayangnya ditutup untuk umum karena digunakan sebagai pangkalan militer. Namun, Benteng tetap menjadi daya tarik.

Saat matahari terbenam di sore hari, lampu bersinar di sekitar benteng, menciptakan kilauan yang menyorot dinding benteng. Sebagai salah satu landmark bersejarah, berwisata ke Palembang belum lengkap rasanya tanpa mengunjungi Benteng Kuto Besak.

Menuju ke sana jauh dari rumit. Naik taksi atau cari angkutan umum,  angkot , yang melewati benteng. Bus juga melewati kompleks bersejarah ini, begitu pula Trans Musi biru.

Di tempat ini juga terdapat event atau kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun baik nasional maupun internasional.

Aksesibilitas

Perjalanan menuju Benteng Kuto Besak kini sangat mudah. Kita bisa masuk melalui berbagai moda transportasi.

Kondisi infrastruktur semakin membaik. Mulai dari jalan raya, bandara, jalan setapak, pelabuhan, jembatan, tangga, bahkan beberapa tempat bisa dijangkau dengan jalan tol.

Kita bisa berkunjung dengan pesawat, mobil, kapal, bus, sepeda motor dan sepeda. Suatu saat, kita bisa naik kereta. Kita juga bisa berjalan dengan bebas.

Kenyamanan

Di Benteng Kuto Besak, teknologi semakin baik. Lokasi mini market, toko (warung kedai), Money Changer, ATM, Bank BRI BCA BNI Mandiri, Bank BTPN Nagari BJB, supermarket, dan restoran dapat dengan mudah kita temukan. Jadi kita tidak akan kelaparan atau kekurangan barang yang diperlukan.

Jika Anda sakit dan membutuhkan pertolongan, Anda juga bisa mengunjungi klinik, apotek apotek (apotek), dokter praktik, rumah sakit, dan puskesmas.

Di tempat ini kita juga bisa mencari tempat ibadah seperti masjid, gereja, dan lain-lain.

Akomodasi

Mencari tempat menginap di Benteng Kuto Besak sangatlah mudah. Kita bisa menginap di home stay, hotel, losmen, hostel dan tempat lainnya.

Untuk mendapatkan penginapan dengan harga yang murah dan pasti nyaman silahkan simak dibawah ini:

Booking.com

Pengalaman dan Ulasan

Sudah banyak pengunjung yang mengunjungi Benteng Kuto Besak, banyak cerita menarik yang diceritakan. Seperti rasa puas, senang, mau datang lagi, tidur nyenyak, dan hampir tidak ada yang kecewa atau komplain datang kesini.

Jadi, pengunjung akan mengetahui bagaimana menemukan hotel terbaik, di mana tepatnya berada, mengapa luar biasa, berapa tarif dan tarifnya, siapa orangnya, siapa yang harus ditanyakan, dan kapan waktu terbaik untuk berkunjung.

Tempat wisata tersebut bisa kita kunjungi dari Tanjung Pinang, Tanjung Redep, Tanjung Selor, Tapak Tuan, Tarakan, Tarutung, Tasikmalaya, Muara Bungo, Muara Enim, Muara Teweh, Muaro Sijunjung, Muntilan, Nabire, Negara, Nganjuk,

That’s all the information we provided, hopefully useful.