Pariwisata Indonesia
Siap Pergi ke Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai
Berencana untuk berwisata atau jalan-jalan pasti kita ingin perjalanan yang lancar, akomodasi yang nyaman, hotel murah, makanan enak, tiket pesawat murah, dekat kemana-mana, dan bisa sewa motor atau mobil.
Daya tarik
Di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai terdapat keindahan alam dan keunikan budaya masyarakat setempat. Ada banyak keunikan, mulai dari tingkat desa (desa), kecamatan (kecamatan), kabupaten (kabupaten), dan provinsi.
Di Indonesia, setiap provinsi memiliki karakteristik yang berbeda dan menarik. Setiap provinsi memiliki budaya dan gaya hidup yang berbeda dan unik.
Taman ini terdiri dari ekosistem hutan hujan sub-pegunungan, hutan bakau, hutan pantai, sabana, dan hutan rawa air tawar.
Hebatnya, vegetasi sabana di Taman ini unik, yaitu kombinasi antara dataran berumput dengan pohon palem kipas, bambu berduri, semak-semak dan tanaman lain yang tumbuh di sepanjang sungai yang mengalir melalui sabana.
Ada berbagai macam tumbuhan yang luar biasa di Taman ini. Tercatat sedikitnya 89 famili, 257 marga, dan 323 jenis tumbuhan seperti lara (Metrosideros petiolata) , sisio (Cratoxylum formosum) , kalapi (Callicarpa celebica) , tongke (Bruguiera gimnorrhiza) , palem kipas (Borassus). flabellifer) , dan lotus (Victoria sp.) .
Berbagai spesies burung juga menghuni Taman Nasional: 155 spesies telah tercatat, 32 di antaranya terancam punah dan 37 endemik. 155 jenis burung tersebut termasuk unggas maleo (Macrocephalon maleo) ,
Juga bangau ajudan kecil (Leptoptilos javanicus) , bangau berleher wol (Ciconia episcopus episcopus) , kingfisher berkerah (Halcyon chloris chloris) , kakatua jambul belerang (Cacatua galerita triton) , burung pipit dada-vinous, burung pipit hitam Sulawesi (Accipiter rhodogaster) , rhodogaster rhodogaster (Turacoena manadensis) , dan merpati Nicobar (Caloenas nicobarica) .
Tarsius timur (spektrum spektrum Tarsius) dan monyet jambul hitam (Macaca nigra nigra) adalah beberapa spesies primata yang dapat ditemukan di sini.
Satwa yang terancam punah dan dilindungi di dalam Taman Nasional antara lain anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) , anoa gunung (B. quarlesi) , naga hagedis air (Hydrosaurus amboinensis) , kuskus kecil (Strigocuscus celebensis celebensis) , rusa Timor (Cervus timorensis djonga) , kelapa sawit Sulawesi musang (Macrogalidia musschenbroekii musschenbroekii) , dan babirusa (Babyrousa babyrussa celebensis) .
Pemerintah menjaga kelestarian alam dan menjaga kondisi hutan dengan baik.
Lingkungan juga terjaga dengan baik.
Aktivitas
Mengunjungi Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, kita akan menyaksikan kegiatan rutin masyarakat dalam budaya tradisional yang unik. Serta terdapat hidangan dan makanan khas sebagai bagian dari wisata kuliner yang enak dan enak.
Di tempat ini juga terdapat event atau kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun baik nasional maupun internasional.
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai terdapat beberapa lokasi dan atraksi yang menarik, seperti:
- Pulau Harapan II: terletak di tengah Rawa Aopa, tempat yang bagus untuk melihat panorama alam rawa dan menyaksikan unggas air memata-matai ikan, dan berperahu.
- Pantai Lanuwulu: perjalanan ke hilir dengan perahu ke pantai, hutan bakau, berenang dan wisata bahari.
- Mt. Watumohai: mendaki dan berkemah. Di lereng gunung terdapat dataran sabana dimana ratusan rusa terlihat merumput, bersama dengan binatang dan burung lainnya.
Atraksi budaya di luar taman nasional adalah Festival Tolaki, yang diadakan di Kendari pada bulan Desember.
Aksesibilitas
Perjalanan menuju Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai kini sangat mudah. Kita bisa masuk melalui berbagai moda transportasi.
Kondisi infrastruktur semakin membaik. Mulai dari jalan raya, bandara, jalan setapak, pelabuhan, jembatan, tangga, bahkan beberapa tempat bisa dijangkau dengan jalan tol.
Akses ke Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai:
Lokasi: Kabupaten Kendari , Kabupaten Buton, Kabupaten Kolaka (di Provinsi Sulawesi Tenggara)
- Dari Kendari ke Lambuya lalu ke Aopa, lalu ke Lanowulu dengan mobil, 4 jam (145 km);
- Atau dari Kendari ke Punggaluku lalu ke Tinanggea, lalu ke Lanowulu dengan mobil, 2,5 jam (120 km);
- Atau dari Kendari ke Motaha lalu ke Tinanggea, lalu ke Lanowulu dengan mobil, 3 jam (130 km)
Kita bisa berkunjung dengan pesawat, mobil, kapal, bus, sepeda motor dan sepeda. Suatu saat, kita bisa naik kereta. Kita juga bisa berjalan dengan bebas.
Kenyamanan
Di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, seiring kemajuan teknologi. Lokasi mini market, pertokoan (warung kedai), ATM, Bank BRI BCA BNI Mandiri, Bank BTPN Nagari BJB, supermarket, dan restoran dapat dengan mudah kita temukan. Jadi kita tidak akan kelaparan atau kekurangan barang yang diperlukan.
Saran sebelum mengunjungi Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai:
- Waktu terbaik dalam setahun untuk berkunjung: Juni hingga Oktober
- Suhu: 23 ° – 30 ° C
- Curah hujan: 1.500 – 2.000 mm / tahun
- Ketinggian: 0 – 981 m dpl.
- Lokasi geografis: 121 ° 46 ′ – 122 ° 09 ′ E; 4 ° 00 ′ – 4 ° 36 ′ S
Jika Anda sakit dan membutuhkan pertolongan, Anda juga bisa mengunjungi Klinik, Apotek Apotek (Apotek), Dokter Praktek, Rumah Sakit, Puskesmas.
Di tempat ini kita juga bisa mencari tempat ibadah seperti masjid, gereja, dan lain-lain.
Akomodasi
Mencari tempat menginap di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai sangatlah mudah. Kita bisa menginap di homestay, hotel, losmen, hostel dan tempat lainnya.
Untuk mendapatkan penginapan dengan harga yang murah dan pasti nyaman silahkan simak dibawah ini:
Pengalaman dan Ulasan
Sudah banyak pengunjung yang mengunjungi Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, banyak cerita menarik yang diceritakan. Seperti rasa puas, senang, mau datang lagi, tidur nyenyak, dan hampir tidak ada yang kecewa atau komplain datang kesini.
Jadi, pengunjung akan mengetahui bagaimana menemukan hotel terbaik, di mana tepatnya berada, mengapa luar biasa, berapa tarif dan tarifnya, siapa orangnya, siapa yang harus ditanyakan, dan kapan waktu terbaik untuk berkunjung.
Tempat wisata tersebut bisa kita kunjungi dari Tanjung Pinang, Tanjung Redep, Tanjung Selor, Tapak Tuan, Tarakan, Tarutung, Tasikmalaya, Muara Bungo, Muara Enim, Muara Teweh, Muaro Sijunjung, Muntilan, Nabire, Negara, Nganjuk,
That’s all the information we provided, hopefully useful.