Mengunjungi Taman Nasional Gunung Palung, Habitat Orangutan

Posted on

Pariwisata Indonesia

Siap Pergi ke Taman Nasional Gunung Palung Habitat Orangutan

Berencana untuk melakukan tur atau bepergian, kita pasti menginginkan perjalanan yang mulus, akomodasi yang nyaman, hotel murah, makanan enak, tiket pesawat murah, dekat ke mana-mana, dan dapat menyewa sepeda motor atau mobil.

Daya tarik

Di Taman Nasional Gunung Palung Habitat Orangutan, ada keindahan alam dan budaya unik dari masyarakat setempat. Ada banyak keunikan, mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi.

Di Indonesia, setiap provinsi memiliki karakteristik yang berbeda dan menarik. Setiap provinsi memiliki budaya dan gaya hidup yang berbeda dan unik.

Taman Nasional Gunung Palung hidup di pulau Kalimantan, di provinsi Kalimantan Barat di Indonesia, di utara Ketapang dan di timur Sukadana.

Taman ini terkenal karena keanekaragaman jenis habitatnya, mulai dari hutan bakau dan rawa air tawar, hingga hutan aluvial (empran bench) dataran rendah, hingga hutan montain, dan untuk keanekaragaman satwa liar. Ini adalah salah satu dari segelintir taman di dunia di mana orangutan dapat dilihat di alam liar.

Terletak di perbatasan antara Ketapang dan Kayon Utara di provinsi Kalimantan Barat, Taman Nasional Gunung Palung adalah salah satu taman nasional terbesar di Indonesia.

Resmi dibuka untuk umum pada tahun 1990, Taman Nasional Gunung Palung mencakup area seluas sekitar 90.000 hektar yang berisi banyak spesies hewan termasuk burung, mamalia, serta banyak flora langka.

Daya tarik utama dari taman nasional ini adalah penguasa hutan hujan Kalimantan yang tak perlu dipersoalkan: orangutan  ( Pongo satyrus ). Primata langka dan unik ini menemukan taman bermain mereka terlindungi dengan aman di balik pepohonan lebat di hutan Gunung Palung.

Taman Nasional Gunung Palung adalah kawasan konservasi alam dengan nilai keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dan berbagai ekosistem, termasuk hutan bakau, hutan rawa, hutan rawa gambut, hutan rawa air tawar, hutan tropis dataran rendah dan hutan pegunungan, selalu diselimuti kabut.

Taman ini adalah hutan tropis Dipterocarpus terbaik dan terluas di Kalimantan. Sekitar 65% dari daerah tersebut masih merupakan hutan primer, tidak terganggu oleh aktivitas manusia, dan kaya akan komunitas tumbuhan dan satwa liar.

Pertemuan dengan para raksasa lembut dan ramah di wilayah mereka sendiri akan memberikan wawasan tentang bagaimana orangutan menjalani kehidupan sehari-hari mereka di alam liar.

Diperkirakan 2.000 orangutan mendiami daerah itu, menjelajahi tanah dari jantung hutan sampai ke tanah gambut di tepi luarnya.

Wajah aneh lainnya dari hutan ini adalah monyet belalai berhidung panjang yang unik ( Nasalis larvatus) . Bersama dengan orangutan, kera belalai adalah di antara banyak spesies endemik yang menghuni Taman Nasional Gunung Palung.

Hewan lain yang juga tinggal di hutan Gunung Palung adalah tupai tanah ( Lariscus hosei) , rusa hutan ( Muntiacus muntjak pleiharicus ),

Juga madu beruang ( Helarctos malayanus euryspilus ),  kera beruk  ( Macaca nemestrina ),  klampiau ( Hylobates muelleri) , kukang ( Nyticebus coucang borneanus ),  rangkong badak  ( Buceros rhinoceros borneoensis ),  kancil ( Tragulus napu borneanus ), ayam hutan ( Gallus gallus ) ,  enggang gading  ( Rhinoplax vigil ),

Juga Siamese Buaya ( Crocodylus siamensis) , Penyu gading  (Orlitia borneensis ),  penyu tempayan  ( Caretta caretta ), dan tupai kenari yang langka.

Mirip dengan hutan lain di Kalimantan Barat, Taman Nasional Gunung Palung dihiasi dengan berbagai spesies flora termasuk:  jelutung  ( Dyera costulata ),  ramin  ( Gonystylus bancanus ),  damar  ( Agathis borneensis ),  pulai  ( Alstonia scholaris) ,  rengas  ( Gluta renghas ) ,

Juga kayu Ulin ( Eusideroxylon zwageri ),  Bruguiera sp., Lumnitzera sp., Rhizophora sp., Sonneratia sp ,  ara pencekik  , dan banyak tanaman herbal.

Pemerintah menjaga kelestarian alam dan menjaga kondisi hutan.

Lingkungan juga terpelihara dengan baik.

Aktivitas

Mengunjungi Taman Nasional Gunung Palung Habitat Orangutan, kami akan menyaksikan kegiatan masyarakat rutin dalam budaya tradisional yang unik. Dan ada hidangan dan makanan khusus sebagai bagian dari wisata kuliner yang lezat dan lezat.

Bunga-bunga khusus yang ditemukan di taman nasional ini adalah anggrek hitam yang eksotis ( Coelogyne pandurata) . Keindahan tropis ini dapat dengan mudah ditemukan di dekat Sungai Matan terutama di bulan Februari hingga April ketika banyak yang mekar penuh.

Sebagai Taman Nasional, pentingnya Taman Gunung Palung tidak hanya terbatas di negara ini, tetapi juga di seluruh dunia karena flora dan fauna yang beragam bertindak sebagai salah satu ekosistem keanekaragaman hayati terkaya di dunia.

Setidaknya ada 7 jenis vegetasi yang ditemukan di Taman Nasional Gunung Palung, mereka termasuk hutan bakau, hutan rawa, hutan aluvial, dataran rendah tropis, hutan dataran tinggi tropis, dan hutan sub-alpine.

Menjadi tempat yang sangat penting, Taman Nasional Gunung Palung dijuluki oleh banyak orang sebagai “Eden” di Kalimantan karena taman ini menampilkan beragam flora dan fauna yang berwarna-warni.

Dari Anggrek Hitam yang eksotis hingga orangutan yang lembut, Taman Nasional Gunung Palung jelas merupakan gerbang utama ke hutan belantara tropis Borneo.

Ada banyak lokasi dan kegiatan menarik:

  • Pantai Pulau Datok dan bukit Lubang Tedong: wisata bahari dan berenang.
  • Gunung Palung (1.116 m dpl.) Dan Mt. Panti (1.050 m dpl): memanjat, air terjun, mengamati tanaman dan hewan, dan berkemah.
  • Cabang Panti: pusat penelitian lengkap dengan stasiun penelitian, akomodasi, dan perpustakaan.
  • Sungai Matan dan Simpang: kayak / kano, mengamati binatang, dan situs bersejarah.

Di tempat ini juga ada acara atau kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun, baik nasional maupun internasional.

Aksesibilitas

Perjalanan ke Taman Nasional Gunung Palung Habitat Orangutan sekarang sangat mudah. Kita bisa masuk melalui berbagai moda transportasi.

Akses untuk pergi ke Taman Nasional Gunung Palung:

Dari  Jakarta  atau Kuching, itu kira-kira sekitar penerbangan 75 menit ke  Pontianak  bandara s. Dari sana, dibutuhkan penerbangan satu jam lagi untuk mencapai Bandara Ketapang.

Ketapang adalah titik awal untuk melakukan perjalanan darat dua jam ke Sukadana, yang merupakan titik masuk ke Taman Nasional Gunung Palung.

Jika Anda merasa ingin bertualang, Anda bisa menempuh 5 jam mendaki melalui hutan lebat dan semak-semak tinggi untuk mencapai jantung Gunung Palung.

Sebagai alternatif, Anda bisa naik perahu motor 6 jam atau, untuk pengalaman unik, cobalah naik perahu tradisional yang bisa memakan waktu hingga 8 jam.

Akses Alternatif:

  • Dari Pontianak ke Ketapang dengan pesawat, 1,5 jam. Atau dengan perahu motor selama 6-7 jam. Kemudian dilanjutkan ke Sukadana dengan kendaraan roda empat, 2 jam. Dari Sukadana ke Taman: dengan longboat (bandong) menyusuri Sungai Meliya, sekitar 4 jam.
  • Dari Pontianak ke Teluk Batang dengan speedboat, 4 jam. Kemudian ke Teluk Melano dengan sepeda motor, sekitar 1 jam.
  • Dari Pontianak ke Teluk Melano dengan speedboat, 9-10 jam.

Kondisi infrastruktur semakin membaik. Mulai dari jalan raya, bandara, jalan setapak, pelabuhan, jembatan, tangga, bahkan beberapa tempat bisa dijangkau dengan jalan tol.

Kita dapat mengunjungi dengan pesawat, mobil, kapal, bus, sepeda motor dan sepeda. Pada titik tertentu, kita bisa naik kereta. Kita juga bisa berjalan dengan bebas.

Kenyamanan

Di Taman Nasional Gunung Palung Habitat Orangutan, seiring teknologi semakin baik. Kita dapat dengan mudah menemukan lokasi untuk mini market, toko (warung kedai), Money Changer, ATM, Bank BRI BCA Mandiri, BTPN Bank Nagari BJB, supermarket, dan restoran. Jadi kita tidak akan kelaparan atau kekurangan barang yang diperlukan.

Saran:

Waktu terbaik tahun untuk dikunjungi: Juni hingga September.

Suhu: 25 ° – 35 ° C
Curah hujan: 3.000 mm / tahun (rata-rata)
Ketinggian: 900 – 1.116 m dpl.
Lokasi geografis: 109 ° 54 ′ – 110 ° 28 ′ E; 1 ° 03 ′ – 1 ° 22 ′ S

Beberapa peraturan dasar yang dikeluarkan oleh manajemen Gunung Palung:

  1. Pengunjung harus melapor atau mendapatkan izin dari Kantor Taman Nasional Gunung Palung dengan mengirimkan dokumentasi identitas hukum Anda.
  2. Pengunjung harus membawa peralatan dan logistik yang memadai yang diperlukan selama perjalanan.
  3. Pengunjung harus ditemani oleh pemandu, ketika ingin melakukan perjalanan di dalam taman nasional.
  4. Saat Anda berada di dalam area taman nasional:
  • Jangan lepaskan tanaman, hewan, atau spesies lain dari taman. Segala jenis vandalisme dilarang.
  • Pengunjung harus membawa serta semua limbah anorganik dari dalam kawasan taman nasional. Juga dilarang merusak atau mencemari sungai.
  • Pengunjung tidak boleh mengeluarkan suara keras yang dapat mengganggu habitat di sekitarnya.
  • Tenda hanya dapat didirikan di area yang ditentukan, dan penggunaan api terbatas untuk mencegah bahaya kebakaran di area tersebut.

Jika Anda sakit dan memerlukan bantuan, Anda juga dapat mengunjungi klinik, apotek, apotek, rumah sakit, dan pusat kesehatan (puskesmas).

Di tempat ini kita juga bisa mencari tempat ibadah seperti masjid, gereja, dan lainnya.

Akomodasi

Mencari tempat menginap di Taman Nasional Gunung Palung Habitat Orangutan sangat mudah. Kita bisa menginap di rumah, hotel, losmen, hostel dan tempat lain.

Untuk mendapatkan penginapan dengan harga murah dan pasti nyaman, silakan lihat di bawah:

Booking.com

Pengalaman dan Ulasan

Sudah banyak pengunjung mengunjungi Taman Nasional Gunung Palung Habitat Orangutan, ada banyak kisah menarik yang diceritakan. Seperti merasa puas, bahagia, ingin datang lagi, tidur nyenyak, dan hampir tidak ada yang kecewa atau mengeluh datang ke sini.

Jadi, pengunjung akan mengetahui cara menemukan hotel terbaik, di mana tepatnya berada, mengapa menakjubkan, berapa tarif dan tarifnya, siapa orangnya, siapa yang bertanya, dan kapan waktu terbaik untuk berkunjung.

Kita dapat mengunjungi tempat-tempat wisata ini dari Tanjung Pinang, Tanjung Redep, Tanjung Selor, Tapak Tuan, Tarakan, Tarutung, Tasikmalaya, Muara Bungo, Muara Enim, Muara Teweh, Muaro Sijunjung, Muntilan, Nabire, Negara, Nganjuk,

That’s all the information we provided, hopefully useful.