Pariwisata Indonesia
Siap Pergi ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak
Berencana untuk melakukan tur atau bepergian, kita pasti menginginkan perjalanan yang mulus, akomodasi yang nyaman, hotel murah, makanan enak, tiket pesawat murah, dekat ke mana-mana, dan dapat menyewa sepeda motor atau mobil.
Daya tarik
Di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, ada keindahan alam dan budaya unik dari masyarakat setempat. Ada banyak keunikan, mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi.
Di Indonesia, setiap provinsi memiliki karakteristik yang berbeda dan menarik. Setiap provinsi memiliki budaya dan gaya hidup yang berbeda dan unik.
Taman Nasional Gunung Halimun Salak adalah area konservasi 400 km2 di provinsi Jawa Barat, Indonesia, di pulau Jawa.
Didirikan pada tahun 1992, taman ini terdiri dari dua gunung, Gunung Salak dan Gunung Halimun dengan koridor hutan sepanjang 11 kilometer. Itu terletak dekat Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang lebih dikenal, tetapi taman nasional harus diakses dari Sukabumi, 2 jam perjalanan ke pos administrasi dan kemudian 2 jam perjalanan (30 kilometer) lagi ke gerbang pos Cikaniki.
Taman ini berisi daerah resapan air yang terlindung dari populasi perkotaan dan daerah pertanian di utara, serta beberapa hewan langka dan burung langka.
Puncak-puncak gunungnya mencapai 1.929 meter dan sering diselimuti kabut, sementara lembah-lembahnya dianggap menyembunyikan banyak hal yang masih harus ditemukan.
Gunung Salak adalah daerah tangkapan air yang kritis karena curah hujannya yang sangat tinggi. Taman ini merupakan penggabungan dua ekosistem penting di Halimun dan Gunung Salak, yang dihubungkan oleh koridor hutan sepanjang 11 kilometer.
Juga ada komunitas di taman. Komunitas tradisional Kesepuhan adalah sekelompok sekitar 5.300 orang yang tinggal di bagian selatan taman. Desa utama mereka adalah Ciptagelar.
Taman Nasional Gunung Halimun mewakili tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah, hutan sub-pegunungan, dan hutan pegunungan. Sebagian besar kawasan hutan Taman ini terletak di daerah pegunungan dengan beberapa sungai dan air terjun.
Daerah tersebut melindungi fungsi hidrologis dari kabupaten Bogor, Lebak, dan Sukabumi.
Di antara tanaman yang mendominasi kawasan hutan Taman Nasional adalah rasamala (Altingia excelsa) , jamuju (Dacrycarpus imbricatus) , dan puspa (Schima wallichii) .
Sekitar 75 spesies anggrek tumbuh di taman nasional dan beberapa di antaranya dikategorikan sebagai spesies yang terancam punah, termasuk Bulbophylum binnendykii, B. angustifolium, Cymbidium ensifolium, dan Dendrobium macrophyllum.
Taman ini membentuk habitat bagi beberapa hewan langka seperti kancil Melayu yang lebih kecil (Tragulus javanicus javanicus) , owa jawa (Hylobates moloch) , monyet daun Jawa (Presbytis comata comata) , monyet daun ebony (Trachypithecus auratus auratus) , kijang rusa (Muntiac) muntjak) , panther (Panthera pardus) , dan anjing liar Asia (Cuon alpinus javanicus) .
Ada sekitar 204 spesies burung, 90 di antaranya bersifat permanen dan 35 jenis endemik di Jawa, seperti elang jawa ( Spizaetus bartelsi ).
Dua spesies burung, crocia berbintik-bintik ( Crocias albonotatus ) dan thrush tawa berhadapan-merah ( Garrulax rufifron ), terancam punah.
Elang Jawa, yang identik dengan lambang nasional Indonesia, Garuda, dapat dengan mudah terlihat di Taman. Dengan iklimnya yang basah, Taman ini adalah sumber bagi beberapa sungai sepanjang tahun, dan memiliki delapan air terjun indah yang memiliki potensi besar sebagai tempat wisata atau rekreasi.
Pemerintah menjaga kelestarian alam dan menjaga kondisi hutan.
Lingkungan juga terpelihara dengan baik.
Aktivitas
Mengunjungi Taman Nasional Gunung Halimun Salak, kita akan menyaksikan kegiatan masyarakat rutin dalam budaya tradisional yang unik. Dan ada hidangan dan makanan khusus sebagai bagian dari wisata kuliner yang lezat dan lezat.
Dengan beragam ragam atraksi, Taman ini adalah tempat yang ideal untuk rekreasi dan ekowisata. Keheningan hutan yang dalam, hanya dipecahkan oleh teriakan dan teriakan burung dan binatang, menawarkan latar belakang yang luar biasa untuk mengamati satwa liar dari jarak dekat.
Taman ini dilengkapi dengan jejak kanopi – jalan setapak yang tergantung di antara pohon-pohon – yang menawarkan pengunjung sekilas kegiatan burung dan satwa liar lainnya yang hidup di kanopi hutan.
Satwa liar yang penuh warna, air terjun yang bergemuruh, dan sungai yang alami menjamin pengalaman yang tak terlupakan, terutama bagi pengunjung dari kota besar.
Didirikan pada tahun 1992, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (GHSNP) adalah hutan dataran rendah primer terbesar yang tersisa di Jawa, rumah bagi 23 spesies mamalia, setidaknya dua di antaranya adalah endemik dan terancam punah (owa jawa dan lutung beruban).
Kira-kira 113.000 hektar yang ditemukan dalam batas-batasnya juga mencakup berbagai spesies tanaman dan hewan. Taman ini juga mendukung lebih dari 200 spesies burung, 18 di antaranya adalah endemik, dan lebih dari 500 spesies tanaman.
Kasepuhan asli dan masyarakat Sunda lainnya hidup di dalam dan di sekitar taman dan sangat bergantung pada sumber daya alamnya.
Taman ini melindungi daerah aliran sungai yang penting bagi Jawa. Namun, pertanian skala kecil dan perkebunan, pengembangan infrastruktur, penambangan emas skala kecil, dan pemanenan kayu bakar dan non-kayu yang tidak berkelanjutan mengancam sumber daya GHSNP.
Pengunjung melakukan perjalanan ke sini untuk mengamati primata langka, burung, atau objek wisata hutan lainnya, dan untuk bersantai di lingkungan air terjun yang menjulang tinggi yang tenang.
Ada banyak kegiatan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak:
- Air Terjun Cimantaja, Piit, Cipamulaan, Cihanyawar, dan Citangkolo: eksplorasi hutan, pengamatan tumbuhan dan hewan.
- Sungai Citarik: rafting.
- Cikaniki dan Citalahab: berkemah, jejak kanopi, dan pengamatan tumbuhan dan hewan.
- Candi Cibedug: candi kecil ini, berasal dari zaman megalitik, terletak 8 km dari desa Citorek.
- Mt. Halimun (”1,929 m dpl.), Dan Mt. Sangga-buana (”1.919 m dpl.): Eksplorasi dan pendakian gunung.
- Perkebunan teh Nirmala, yang terletak di pintu masuk utama Cipeuteuy, merupakan daya tarik tambahan.
- Atraksi budaya di luar Taman Nasional meliputi upacara Seren Tahun pada bulan Juli. Upacara diadakan di Kesepuhan Banten Kidul dan dimeriahkan dengan pertunjukan seni rakyat, dari pertunjukan debus yang jarang terlihat hingga angklung dan seni khas Sunda lainnya.
Di tempat ini juga ada acara atau kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun, baik nasional maupun internasional.
Aksesibilitas
Perjalanan ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak sekarang sangat mudah. Kita bisa masuk melalui berbagai moda transportasi.
Akses untuk pergi ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak:
- Dari Jakarta pergi ke Bogor, lalu dari Bogor / Sukabumi ke Parungkuda-Kabandungan, sekitar 1,5 jam dengan mobil (50 km),
- Dari Bogor ke Cisangku, sekitar 2,5 jam dengan mobil (50 km). Kemudian Dari Rangkasbitung ke Bayah-Ciparay, sekitar 6 jam dengan mobil (186 km).
Kondisi infrastruktur semakin membaik. Mulai dari jalan raya, bandara, jalan setapak, pelabuhan, jembatan, tangga, bahkan beberapa tempat bisa dijangkau dengan jalan tol.
Kita dapat mengunjungi dengan pesawat, mobil, kapal, bus, sepeda motor dan sepeda. Pada titik tertentu, kita bisa naik kereta. Kita juga bisa berjalan dengan bebas.
Kenyamanan
Di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, teknologi semakin baik. Kita dapat dengan mudah menemukan lokasi untuk mini market, toko (warung kedai), Money Changer, ATM, Bank BRI BCA Mandiri, BTPN Bank Nagari BJB, supermarket, dan restoran. Jadi kita tidak akan kelaparan atau kekurangan barang yang diperlukan.
Saran Sebelum Mengunjungi Taman Nasional Gunung Halimun Salak:
- Waktu terbaik tahun untuk dikunjungi: Juni hingga Agustus
- Suhu: 30 ° C (rata-rata)
- Curah hujan: 4.000 – 6.000 mm / tahun
- Ketinggian: 500 – 1.929 m dpl.
- Lokasi geografis: 106 ° 21 ′ – 106 ° 38 ′ E; 6 ° 37 ′ – 6 ° 51 ′ S
Jika Anda sakit dan memerlukan bantuan, Anda juga dapat mengunjungi klinik, apotek, apotek, rumah sakit, dan pusat kesehatan (puskesmas).
Di tempat ini kita juga bisa mencari tempat ibadah seperti masjid, gereja, dan lainnya.
Akomodasi
Mencari tempat menginap di Taman Nasional Gunung Halimun Salak sangat mudah. Kita bisa menginap di rumah, hotel, losmen, hostel dan tempat lain.
Untuk mendapatkan penginapan dengan harga murah dan pasti nyaman, silakan lihat di bawah:
Pengalaman dan Ulasan
Sudah banyak pengunjung mengunjungi Taman Nasional Gunung Halimun Salak, ada banyak cerita menarik yang diceritakan. Seperti merasa puas, bahagia, ingin datang lagi, tidur nyenyak, dan hampir tidak ada yang kecewa atau mengeluh datang ke sini.
Jadi, pengunjung akan mencari tahu cara menemukan hotel terbaik, di mana tepatnya berada, mengapa menakjubkan, berapa tarif dan tarifnya, siapa orangnya, siapa yang bertanya, dan kapan waktu terbaik untuk berkunjung.
Kita dapat mengunjungi tempat-tempat wisata ini dari Tanjung Pinang, Tanjung Redep, Tanjung Selor, Tapak Tuan, Tarakan, Tarutung, Tasikmalaya, Muara Bungo, Muara Enim, Muara Teweh, Muaro Sijunjung, Muntilan, Nabire, Negara, Nganjuk,
That’s all the information we provided, hopefully useful.