Mengunjungi Kota Jakarta

Posted on

Pariwisata Indonesia

Siap Menuju Kota Jakarta

Berencana untuk melakukan tur atau bepergian, kita pasti menginginkan perjalanan yang mulus, akomodasi yang nyaman, hotel murah, makanan enak, tiket pesawat murah, dekat ke mana-mana, dan dapat menyewa sepeda motor atau mobil.

Daya tarik

Di Kota Jakarta terdapat keindahan alam dan keunikan budaya masyarakat lokalnya. Ada banyak keunikan, mulai dari tingkat desa (desa), kecamatan (kecamatan), kabupaten (kabupaten), dan provinsi.

Di Indonesia, setiap provinsi memiliki karakteristik yang berbeda dan menarik. Setiap provinsi memiliki budaya dan gaya hidup yang berbeda dan unik.

Kota Jakarta secara resmi menjadi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Bahasa Indonesia: Daerah Khusus Ibukota Jakarta), adalah ibu kota dan kota terbesar di Indonesia.

Terletak di pantai barat laut pulau terpadat di dunia, Jawa, ini adalah pusat ekonomi, budaya dan politik Indonesia, dengan populasi sepuluh juta pada 2014.

Jakarta adalah Ibukota Republik Indonesia dan rumah bagi 9 juta orang. Pada siang hari jumlahnya meningkat dengan 2 juta lagi karena komuter menuju ke tempat kerja di kota, dan berkumpul lagi di malam hari. Jakarta adalah Ibukota Nasional dan Bisnis Indonesia

Terletak di pantai utara Jawa, provinsi Jakarta telah berkembang pesat selama bertahun-tahun, menyerap banyak desa dalam prosesnya.

Faktanya Jakarta adalah konglomerasi desa yang dikenal sebagai kampung, sekarang dilintasi jalan utama dan jalan raya super. Oleh karena itu, tidak mengherankan, bahwa Anda mungkin berkendara di satu jalan lebar dalam satu menit, kemudian tiba-tiba menemukan diri Anda terjepit di jalan kecil bersama dengan sejumlah mobil dan sepeda motor.

Nama-nama bekas desa tersebut bisa dideteksi dari jalan-jalan utamanya, seperti Tanah Abang, Kebon Kacang, Kebon Jeruk, Kampung Melayu, dan masih banyak lagi.

Bersama dengan banyak pinggiran kota Jakarta telah menjadi kota megapolitan. Karena itu, ketika Anda mengunjungi Jakarta, sebaiknya berinvestasi pada peta yang bagus, atau mengandalkan GPS.

Jakarta dibangun di atas sebuah delta datar yang lebar, berpotongan tidak kurang dari 13 sungai. Di depan kota di Teluk Jakarta terdapat sejumlah besar pulau kecil, yang dikenal sebagai Kepulauan Seribu atau Pulau Seribu, tempat wisata untuk snorkeling dan berenang.

Di selatannya terdapat gunung berapi Gede dan Pangrango yang megah, di mana terdapat resor pegunungan yang keren seperti Bogor, Puncak, Sukabumi, dan Bandung.

Ibu kota negara berpenduduk 240 juta jiwa ini tidak hanya menjadi pusat pemerintahan nasional dan provinsi, tetapi juga pusat politik Indonesia.

Apalagi Jakarta juga merupakan pusat dan hub keuangan dan perdagangan nasional Indonesia. Tak heran, jika Anda menemukan Jakarta sebagai kota yang selalu dinamis, kota yang tidak pernah tidur.

Jalan Thamrin-Sudirman

Untuk mengenal Jakarta seseorang harus melalui jalan-jalan utamanya. Di jantung Kawasan Pusat Bisnis Jakarta adalah Sudirman-Thamrin Avenue yang luas, dengan menara tinggi di kedua sisinya.

Berikut adalah bank sentral Indonesia yang bermarkas, Bank Indonesia, dan sebagian besar bank besar. Pemisahan Sudirman dari jalan Thamrin adalah air mancur sentral besar yang menyejukkan bundaran ini, yang dikelilingi oleh gedung-gedung landmark Hotel Indonesia dan Wisma Nusantara, gedung-gedung bertingkat pertama di Jakarta.

Bundaran Hotel Indonesia – yang dikenal dengan Bundaran HI – saat ini menjadi lokasi yang disukai untuk demonstrasi publik, tepatnya karena lalu lintas padat yang terus menerus beredar di sini.

Di sepanjang jalan raya utama ini juga terdapat sejumlah hotel top Jakarta, seperti Hotel Indonesia Kempinski, Grand Hyatt, Nikko Jakarta, Sari Pacific, Grand Sahid Jaya, dan Meridien.

Pusat perbelanjaan terbaik di Indonesia juga terletak di sini. Ini adalah Plaza Indonesia eksklusif dan Grand Indonesia. Di belakang ini adalah mal grosir tekstil Tanah Abang, sedangkan sedikit dari jalan ini adalah Alun-alun Sudirman, di mana terdapat Pacific Place dan banyak gedung keuangan.

Sepanjang Jalan Sudirman terletak Pusat Olahraga Senayan, kompleks olahraga yang dibangun oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno, pada tahun 1962 untuk mengadakan Ganefo (Permainan Pasukan Baru) dan alasan pembangunan jalan Sudirman-Thamrin. Di sini juga terdapat Jakarta Convention Center, tempat untuk konvensi dan pameran internasional utama.

Lapangan Merdeka

Jalan Sudirman-Thamrin mengarah ke Lapangan Merdeka, di mana di tengahnya berdiri Monumen Nasional yang menampung bendera merah-putih pertama yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Bendera ini kini sudah menjadi lusuh, sehingga pada upacara HUT Kemerdekaan, bendera asli dicabut namun hanya untuk mengiringi replika bendera yang akan dikibarkan di depan Istana Merdeka.

Monumen Nasional setinggi 137 meter ini berbentuk obelisk dan di atasnya terdapat api perunggu setinggi 14,5 meter yang dilapisi dengan 32 kilogram daun emas.

Di dalam alasnya terdapat museum yang menggambarkan diorama perjuangan kemerdekaan Indonesia serta teks asli Proklamasi Kemerdekaan. Sebuah lift membawa pengunjung ke platform pengintai di dasar api untuk pemandangan Jakarta yang megah.

Di sekitar Tugu kini menjadi taman dengan air mancur musikal yang dinikmati masyarakat Jakarta pada hari Minggu untuk olah raga dan rekreasi. Rusa berkeliaran di antara pepohonan rindang di taman.

Lapangan Merdeka adalah pusat dari gedung pemerintahan terpenting. Pada masa penjajahan Belanda di sini adalah pusat pemerintahan, yang dikenal sebagai Koningsplein atau Alun-Alun Raja.

Sisi utara didominasi oleh Istana Merdeka yang pernah menjadi rumah Gubernur Jenderal Belanda, yang kini juga menjadi kantor Presiden dan Kabinet.

Di sebelah Selatan adalah kantor Wakil Presiden Indonesia, Gubernur Jakarta dan gedung DPRD provinsi, serta Kedutaan Besar Amerika, sedangkan di sebelah Barat adalah Museum Nasional, Mahkamah Konstitusi, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan gedung Indosat, Gedung Indonesia. perusahaan telekomunikasi internasional pertama.

Lapangan Banteng

Di luar Lapangan Merdeka terdapat bangunan utama kolonial Belanda yang dibangun dengan gaya neoklasik selama abad ke-19, yang meliputi bangunan di sekitar Lapangan Banteng, atau Lapangan Banteng, yaitu Departemen Keuangan saat ini, Katedral Katolik neo-gothic dan sekolah putri Sancta Ursula yang bersebelahan, dan selanjutnya ke Kantor Luar Negeri dan gereja Protestan Imanuel, menghadap stasiun Gambir utama Jakarta.

Di seberang jalan menuju Katedral berdiri masjid terbesar di Jakarta, masjid Istiqlal. Di dekatnya terdapat Aula Konser dan jalan perbelanjaan bergaya kolonial yang disebut Pasar Baru, yang pernah menjadi tempat favorit kaum elit Belanda yang kaya. Pada abad ke-18, Batavia Belanda terkenal sebagai “Ratu dari Timur”.

Batavia Tua

Di belakang Istana Presiden terdapat kanal yang membentang ke utara melewati gedung lama Arsip ke Batavia Lama, yang pernah menjadi tempat kedudukan Perusahaan Hindia Belanda, VOC, yang dibangun oleh Gubernur Jenderal Jan Peterszoon Coen pada abad ke-17.

Di sini renovasi terus melestarikan kawasan bersejarah kota yang didominasi oleh Stadhuis, atau bangunan kota, yang kini menjadi museum Sejarah Jakarta.

Di depannya ada alun-alun pusat beraspal, sekarang bernama Lapangan Fatahillah, setelah Sultan Fatahillah, pendiri pelabuhan ini, yang sebelum kedatangan Belanda meratakan pelabuhan lama ke tanah pada tanggal 22 Juni 1527 dan menamainya Jayakarta, Kota Kemenangan.

Alun-alun ini dulunya dikelilingi oleh gedung-gedung penting pemerintah Belanda yang kini menjadi museum, di antaranya Museum Seni Rupa, Museum Wayang, dan Museum Bank Mandiri.

Lebih jauh ke bawah adalah pelabuhan tua bernama Sunda Kelapa, di masa kejayaannya adalah tempat penyimpanan barang-barang yang berkembang pesat untuk perdagangan Timur Jauh cengkeh, pala dan lada, cendana, sutra dan banyak lagi.

Di sini orang masih bisa mengagumi kapal layar Pinisi Bugis yang megah di jangkar di mana orang-orang masih membawa banyak barang dagangan untuk nusantara. Sebuah Batavia Marina baru telah dibangun di dekat pelabuhan ini. Di dekatnya juga terdapat gudang tua dimana sekarang berdiri Museum Bahari.

Saat ini, bekas lokasi kota Batavia adalah kawasan bisnis Jakarta yang didominasi Tionghoa, tetapi sebagian besar sekarang dimodernisasi dengan pusat perbelanjaan dan hotel ber-AC.

Kuningan dan Gedung Parlemen

Area penting lainnya di Jakarta Pusat adalah Jalan Gatot Subroto, tempat berdiri Gedung Parlemen Indonesia, dan Jalan Rasuna Said, lokasi sebagian besar Kedutaan Besar asing.

Di Mega Kuningan Square terletak kantor bisnis dan keuangan, sejumlah Kedutaan Besar, dan Hotel Marriott yang mewah dan Ritz Carlton.

Sedangkan di seberang jalan terdapat mall Ambassador yang sering dikunjungi oleh staf kantor yang berlokasi di Mega Kuningan. Lebih jauh di sepanjang jalan Casablanca sedang dibangun, Kuningan City yang akan bersaing dalam desain, kenyamanan dan kemewahan dengan kota-kota seperti Singapura dan Kuala Lumpur.

Saat ini Jakarta terus menyebar ke segala penjuru dan kota metropolitan ini sekarang terdiri dari kelompok-kelompok pemukiman, rekreasi dan pusat perbelanjaan yang saling terhubung, sehingga yang paling penting untuk diperhatikan adalah di wilayah kota mana seseorang berada.

Pemerintah menjaga kelestarian alam dan menjaga kondisi hutan dengan baik.

Lingkungan juga terjaga dengan baik.

Aktivitas

Mengunjungi Kota Jakarta, kita akan menyaksikan kegiatan rutin masyarakat dalam budaya tradisional yang unik. Serta terdapat hidangan dan makanan khas sebagai bagian dari wisata kuliner yang enak dan enak.

Di tempat ini juga terdapat event atau kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun baik nasional maupun internasional.

Aksesibilitas

Perjalanan menuju Kota Jakarta kini sangat mudah. Kita bisa masuk melalui berbagai moda transportasi.

Jakarta memiliki dua bandara internasional, salah satunya adalah bandara internasional Soekarno-Hatta yang lebih besar, terletak di Tangerang, sekarang di provinsi tetangga Banten. Bandara lainnya adalah bandara Halim Perdanakusumah yang lebih kecil, yang dicadangkan untuk menerima kunjungan Kepala Negara.

Banyak maskapai penerbangan internasional dari Eropa, Asia dan Australia menjadikan Soekarno-Hatta sebagai bandara turnaround mereka, sementara beberapa melanjutkan ke Bali dan Australia.

Bandara ini juga merupakan hub Garuda Indonesia di Indonesia serta rumah bagi sebagian besar maskapai penerbangan domestik reguler dan maskapai berbiaya rendah (LCC) Indonesia.

Taksi bisa disewa di bandara untuk masuk ke kota. Ada pilihan yang bisa diambil dari taksi biasa hingga limusin. Pastikan Anda mendapatkan taksi dari loket, daripada memanggil taksi dari tepi jalan. Ada bus yang menuju ke kota, tetapi ini jarang terjadi.

Kondisi infrastruktur semakin membaik. Mulai dari jalan raya, bandara, jalan setapak, pelabuhan, jembatan, tangga, bahkan beberapa tempat bisa dijangkau dengan jalan tol.

Kita bisa berkunjung dengan pesawat, mobil, kapal, bus, sepeda motor dan sepeda. Suatu saat, kita bisa naik kereta. Kita juga bisa berjalan dengan bebas.

Kenyamanan

Di Kota Jakarta, seiring kemajuan teknologi. Lokasi mini market, toko (warung kedai), Money Changer, ATM, Bank BRI BCA BNI Mandiri, Bank BTPN Nagari BJB, supermarket, dan restoran dapat dengan mudah kita temukan. Jadi kita tidak akan kelaparan atau kekurangan barang yang diperlukan.

Jika Anda sakit dan membutuhkan pertolongan, Anda juga bisa mengunjungi klinik, apotek apotek (apotek), dokter praktik, rumah sakit, dan puskesmas.

Di tempat ini kita juga bisa mencari tempat ibadah seperti masjid, gereja, dan lainnya.

Akomodasi

Mencari tempat menginap di Kota Jakarta sangatlah mudah. Kita bisa menginap di rumah, hotel, losmen, hostel dan tempat lain.

Untuk mendapatkan penginapan dengan harga murah dan pasti nyaman, silakan lihat di bawah:

Booking.com

Pengalaman dan Ulasan

Sudah banyak pengunjung yang mengunjungi Kota Jakarta, banyak cerita menarik yang diceritakan. Seperti merasa puas, bahagia, ingin datang lagi, tidur nyenyak, dan hampir tidak ada yang kecewa atau mengeluh datang ke sini.

Jadi, pengunjung akan mengetahui cara menemukan hotel terbaik, di mana tepatnya berada, mengapa menakjubkan, berapa tarif dan tarifnya, siapa orangnya, siapa yang bertanya, dan kapan waktu terbaik untuk berkunjung.

That’s all the information we provided, hopefully useful.